Praktek-Praktek
Kode Etik dalam Penggunaan Teknologi Informasi
Kode etik adalah konsekuensi alamiah realisasi komitmen
yang mewarisi keamanan penggunaan teknologi komputer (informasi) baik sektor
publik dan swasta.Dalam prakteknya, kode etik di dalam penggunaan teknologi
informasi berhubungan dengan aspek kemanan. Aspek keamanan biasanya seringkali
ditinjau dari 3 hal, yaitu confidentiality, integrity, dan availability.
Biasanya ketiga aspek ini sering disingkat menjadi CIA.
PENDAHULUAN
Dalam penggunaan teknologi informasi atau TI di dunia
maya, diperlukan kode etik yang mengikat semua anggota profesi, karena pada
dasarnya Di setiap saat prilaku kita diatur dan diarahkan oleh moral, etika,
dan hukum yang berlaku. Kode etik adalah konsekuensi alamiah realisasi komitmen
yang mewarisi keamanan penggunaan teknologi komputer (informasi) baik sektor
publik dan swasta. Ada kebutuhan paralel bagi profesionalisme pada bagian
pengguna sistem komputer, dalam terminologi tanggung jawab mereka untuk
beroperasi secara legal dengan respek penuh dalam urutan yang benar. User harus
dibuat sadar terhadap resiko operasi ketika sistem sedang digunakan atau
diinstal; mereka memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengejar
penyelewengan dalam hal keamanan. Ini akan memberikan sikap etis dalam
komunitas pengguna. Dalam prakteknya, kode etik di dalam penggunaan teknologi
informasi berhubungan dengan aspek kemanan. Aspek keamanan biasanya seringkali
ditinjau dari 3 hal, yaitu confidentiality, integrity, dan availability.
Biasanya ketiga aspek ini sering disingkat menjadi CIA.
PRINSIP INTEGRITY, CONFIDENTIALITY DAN AVALIABILITY DALAM
TI
1. Integrity
Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak
boleh berubah tanpaijin pihak yang berwenang (authorized). Bisa juga disebut
menjaga keutuhan sesuatu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Secara teknis ada beberapa cara
untuk menjamin aspek integrity ini, seperi misalnya
dengan menggunakan message authentication code, hash function, digital
signature.
2. Confidentiality
Confidentiality merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan
data atauinformasi. Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan
berbagai cara, sepertimisalnya menggunakan teknologi kriptografi dengan
melakukan proses enkripsi(penyandian) pada transmisi data, pengolahan data
(aplikasi dan database), danpenyimpanan data (storage). Akses terhadap
informasi juga harus dilakukandengan melalui mekanisme otorisasi
(authorization) yang ketat. Sebagai contoh dari confidentiality adalah daftar
pelanggan dari sebuah Internet Service Provider (ISP). Jadi, data dari daftar
pelanggan tersebut seperti nama,alamat, nomor telephone dan data lainnya harus
dilindungi agar tidak tersebarpada pihak yang tidak seharusnya mendapatkan
informasi tersebut.
3.
Avaliability
Availability merupakan aspek yang menjamin
bahwa data tersedia ketika dibutuhkan.
Jadi, pada prinsipnya ketersediaan data dan informasi
yangmenyangkut kebutuhan suatu kegiatan merupakan suatu keharusan
untuk menjalankan kegiatan tersebut. Jika avaliabillity data atau informasi
yangdibutuhkan untuk menjalankan suatu proses kegiatan tidak dapat dipenuhi,
makaproses kegiatan tersebut tidak akan terjadi atau terlaksana.
PRIVACY, TERM &
CONDITION PENGGUNAAN TI
1. Privacy
Pada dasarnya, privacy ini sama dengan confidentiality.
Namun, jika confidentiality biasanya berhubungan dengan data-data perusahaan
atau organisasi, sedangkan privacy lebih ke arah data-data yang bersifat
pribadi.
Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail
seorang pemakai tidak boleh dibaca oleh administrator. Hal ini untuk menjamin
privacy dariisi e-mail tersebut, sehingga tidak bisa disalah gunakan oleh
pihak lain.
2. Term & condition penggunaan TI
Term & condition penggunaan TI adalah aturan-aturan dan kondisi yang
harusditaati pada penggunaan teknologi informasi. Hal tersebut mencakup
integrity,privacy dan availability dari informasi yang terdapat dan dibutuhkan
didalamnya.
Kode Etik Penggunaan Fasilitas Internet di Kantor
Kode etik penggunaan fasilitas internet di kantor hampir sama dengan kode etik pengguna
internet pada umumnya, hanya saja lebih dititik beratkan pada hal-hal
atauaktivitas yang berkaitan dengan masalah perkantoran di suatu organisasi
atau instansi. Contohnya :
- Menghindari penggunaaan fasilitas internet diluar keperluan kantor atau untuk kepentingan sendiri.
- Tidak menggunakan internet untuk mempublikasi atau bertukar informasi internalkantor kepada pihak luar secara ilegal.
- Tidak melakukan kegiatan pirating, hacking atau cracking terhadap fasilitas internet kantor.
- Mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh kantor dalam penggunaan fasilitas internet.
KESIMPULAN
Kode etik adalah konsekuensi alamiah realisasi komitmen yang mewarisi
keamanan penggunaan teknologi komputer (informasi) baik sektor publik dan
swasta. Dalam prakteknya, kode etik di dalam penggunaan teknologi informasi
berhubungan dengan aspek kemanan. Aspek keamanan biasanya seringkali ditinjau
dari 3 hal, yaitu confidentiality, integrity, dan availability. Biasanya ketiga
aspek ini sering disingkat menjadi CIA.
PENDAPAT & SARAN
Kode Etik dalam
penggunaan TI ini sangat penting untuk diterapkan kepada masing-masing pengguna
teknologi informasi karena disamping memberi keamanan pada suatu sistem dari
sebuah teknologi informasi itu sendiri, juga memberi kepercayaan dan kenyamanan
terhadap sesama pengguna dalam menggunakan teknologi tersebut. Oleh karana itu,
kita harus mempunyai sebuah rencana keamanan, harus dapat mengkombinasikan
peran dari kebijakan, teknologi dan orang. Dimana manusia, yang menjalankan
proses membutuhkan dukungan kebijakan sebagai petunjuk untuk melakukannya, dan
membutuhkan teknologi, yaitu alat, mekanisme atau fasilitas untuk melakukan.
SUMBER :
http://egapramesti.blogspot.com/2014/08/minggu-ke14-praktek-praktek-kode-etik.html