BAB I
TEORI
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada,
tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik.
Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan
kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa
ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
- Dalam proses menggerakkan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang
termulia di dunia.
- Selalu berusaha menselaraskan
kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
- Senang menerima saran, pendapat
dan bahkan dari kritik bawahannya.
- Mentolerir bawahan yang membuat
kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat
kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa
dari bawahan.
- Lebih menitik beratkan kerjasama
dalam mencapai tujuan.
- Selalu berusaha untuk menjadikan
bawahannya lebih sukses daripadanya.
- Berusaha mengembangkan kapasitas
diri pribadinya sebagai pemimpin.
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI INTERNAL
Adalah
komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran
gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam
struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan
vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan
manajemen].
Dimensi
komunikasi internal :
Komunikasi
Vertikal
Komunikasi
dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two
way traffic communication].
”Downward
Communication“ yaitu komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan memberikan
instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat,
majalah intern.
”Upward
communication” yaitu komunikasi dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan
laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan.
MOTIVASI
Teori
McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal
tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement
(N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan
kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi
merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan
sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau
mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal
tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku.
Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak
untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain.
Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut McClelland
karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri
umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat
kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul
karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti
kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan
kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
KONFLIK
Konflik
Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan
dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki
dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui
bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
- Sejumlah
kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
- Beraneka
macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
- Banyaknya
bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
- Terdapatnya
baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang
diinginkan.
Hal-hal di atas dalam
proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acapkali menimbulkan konflik.
Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
- Konflik
pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama-sama menarik.
- Konflik
pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama menyulitkan.
- Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang
yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif
sekaligus.
PENGEMBANGAN KARIR
Lingkungan
kerja yang sangat kompleks dan dapat berubah secara tiba-tiba menghasilkan
tanda-tanda karir yang ambigu dan kontradiktif. Seseorang dalam rangka
pertahanan diri merasa bingung menanggapi lingkungan yang sedemikian
terhadap keinginan dan rencana pengembangan karirnya. Secara pendekatan
tradisional, seseorang bergabung ke sebuah perusahaan, bekerja keras,
berprestasi baik, loyal dan berkomitmen sehingga mendapatkan kompensasi yang
memuaskan dan rasa aman, telah digantikan oleh pembelajaran berkelanjutan (continuous
learning) dan perubahan identitas (identity change). Karir
organisasional tidak terpakai, karena karir yang senantiasa berubah (protean
career) dan karir yang tak berbatas (boundaryless career) hidup dan
berkembang
BAB II
ISI
Kepemimpinan
Dalam kinerja karyawan, layaknya
seorang pemimpin dalam perusahaan harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang
mengedepankan kepentingan anggota dari pada kepentingan pribadi, yaitu dengan
memiliki gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan ini memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahannya.
Komunikasi
Komunikasi internal mempunyai
peranan yang sangat baik terhadap kinerja karyawan karena memiliki suatu sistem
yang mengarah kepada hubungan antar bawahan dan atasan dalam sebuah organisasi,
mereka akan cenderung lebih efektif menerima segala perintah, masukkan, serta
informasi yang jelas, karena dalam komunikasi internal terdapat dimensi yaitu,
dimensi vertical yaitu komunikasi antara pimpinan kepada para staff, serta
staff kepada pimpinan.
Motivasi
Dalam teori McClelland disebutkan
bahwa motivasi akan tumbuh karena kebutuhan orang masing-masng yang berkeinginan
dalam mencapai suatu prestasi, dalam kinerja karyawan sangatlah berguna
motivasi seperti ini, mereka akan bisa melaksanakan sesuatu tugas
atau pekerjaan yang sulit sekalipun. Menguasai, memanipulasi, atau ide-ide melaksanakan
hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang
berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa
puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan
bakat secara berhasil, dan ini akan sangat menguntungkan.
Konflik
Konflik intrapersonal bisa saja
terjadi dalam suatu organisasi khususnya dalam kinerja karyawan, konflik ini
disebabkan karena keinginan individu yang berbeda-beda, khususnya dalam mencari
suatu gagasan, pemikiran, atau pendapat yang tidak sinkron antara satu sama
lain, ini akan merugikan suat perusahaan. Tetapi dalam terjadinya konflik ini
memungkinkan akan menjadikan suatu
revolusi dalam sistem mereka yang akan menguntungkan perusahaan.
Pengembangan Karier
Biasanya, usaha pengembangan karir ditergetkan oleh manajemen
untuk melihat diluar pekerjaannya saat ini dan untuk mempersiapkan diri mereka
dalam menghadapi pekerjaan di masa yang akan datang dalam organisasi tersebut.
Tetapi pengembangan untuk semua karyawan sangat penting bagi organisasi untuk
memiliki kapabilitas sumber daya manusia. Merjer, akuisisi, restrukturisasi dan
pemberhentian sementara telah mempengaruhi cara orang dan organisasi memandang
karir dan pengembangan. Dalam karir yang baru seseorang – bukan organisasinya –
mengatur pengembangannya sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, dalam
kinerja karyawan perlu adanya kepemimpinan demokratis yang akan memberikan wewenang secara luas kepada diri
sendiri dan karyawan/bawahannya. Dalam
berkomunikasi harus mempunyai toleransi yang kuat agar terciptanya keharmonisan
keharmonisan terhadap para pegawai nya, hal
ini dapat mempererat hubungan antara pegawainya, motivasi dalam suatu kinerja
karyawan juga sangat diperlukan karena dapat menambah meningkatkan kualitas & kuantitas dari seorang pegawai yang nanti nya
akan meningkatkan kualitas dari seorang pegawai. Dalam kinerja juga ada konflik,
tetapi konflik itu tidak selalu berdampak buruk ada juga yang mengunungkan, dan
dalam berkinerjan seorang karyawan dituntut untuk mengembangkan karirnya dengan
kemampuanya yang dimilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar