Hi! WELCOME TO MY BLOG

Senin, 12 November 2012

Hubungan kepemimpinan,komunikasi,motivasi,konflik dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan

BAB I
TEORI

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
  • Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
  • Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
  • Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
  • Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
  • Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
  • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
  • Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

KOMUNIKASI
KOMUNIKASI INTERNAL
Adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri. Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen].
Dimensi komunikasi internal :
Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic communication].
”Downward Communication“ yaitu komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
”Upward communication” yaitu komunikasi dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan.

MOTIVASI
Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

KONFLIK
 Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
  • Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
  • Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
  • Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
  • Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.
Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acapkali menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
  1. Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
  2. Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
  3. Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
PENGEMBANGAN KARIR
Lingkungan kerja yang sangat kompleks dan dapat berubah secara tiba-tiba menghasilkan tanda-tanda karir yang ambigu dan kontradiktif. Seseorang dalam rangka pertahanan diri merasa bingung menanggapi lingkungan yang sedemikian terhadap keinginan dan rencana pengembangan karirnya. Secara pendekatan tradisional, seseorang bergabung ke sebuah perusahaan, bekerja keras, berprestasi baik, loyal dan berkomitmen sehingga mendapatkan kompensasi yang memuaskan dan rasa aman, telah digantikan oleh pembelajaran berkelanjutan (continuous learning) dan perubahan identitas (identity change). Karir organisasional tidak terpakai, karena karir yang senantiasa berubah (protean career) dan karir yang tak berbatas (boundaryless career) hidup dan berkembang





BAB II
ISI

Kepemimpinan
                Dalam kinerja karyawan, layaknya seorang pemimpin dalam perusahaan harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang mengedepankan kepentingan anggota dari pada kepentingan pribadi, yaitu dengan memiliki gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan ini memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

Komunikasi
                Komunikasi internal mempunyai peranan yang sangat baik terhadap kinerja karyawan karena memiliki suatu sistem yang mengarah kepada hubungan antar bawahan dan atasan dalam sebuah organisasi, mereka akan cenderung lebih efektif menerima segala perintah, masukkan, serta informasi yang jelas, karena dalam komunikasi internal terdapat dimensi yaitu, dimensi vertical yaitu komunikasi antara pimpinan kepada para staff, serta staff kepada pimpinan.

Motivasi
            Dalam teori McClelland disebutkan bahwa motivasi akan tumbuh karena kebutuhan orang masing-masng yang berkeinginan dalam mencapai suatu prestasi, dalam kinerja karyawan sangatlah berguna motivasi seperti ini, mereka akan bisa melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit sekalipun. Menguasai,  memanipulasi,  atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain.  Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil, dan ini akan sangat menguntungkan.

Konflik
                Konflik intrapersonal bisa saja terjadi dalam suatu organisasi khususnya dalam kinerja karyawan, konflik ini disebabkan karena keinginan individu yang berbeda-beda, khususnya dalam mencari suatu gagasan, pemikiran, atau pendapat yang tidak sinkron antara satu sama lain, ini akan merugikan suat perusahaan. Tetapi dalam terjadinya konflik ini memungkinkan akan  menjadikan suatu revolusi dalam sistem mereka yang akan menguntungkan perusahaan.

Pengembangan Karier
Biasanya, usaha pengembangan karir ditergetkan oleh manajemen untuk melihat diluar pekerjaannya saat ini dan untuk mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi pekerjaan di masa yang akan datang dalam organisasi tersebut. Tetapi pengembangan untuk semua karyawan sangat penting bagi organisasi untuk memiliki kapabilitas sumber daya manusia. Merjer, akuisisi, restrukturisasi dan pemberhentian sementara telah mempengaruhi cara orang dan organisasi memandang karir dan pengembangan. Dalam karir yang baru seseorang – bukan organisasinya – mengatur pengembangannya sendiri.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Dari pembahasan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, dalam kinerja karyawan perlu adanya kepemimpinan demokratis yang akan memberikan wewenang secara luas kepada diri sendiri dan karyawan/bawahannya. Dalam berkomunikasi harus mempunyai toleransi yang kuat agar terciptanya keharmonisan keharmonisan terhadap para pegawai nya, hal ini dapat mempererat hubungan antara pegawainya, motivasi dalam suatu kinerja karyawan juga sangat diperlukan karena dapat menambah meningkatkan kualitas & kuantitas dari seorang pegawai yang nanti nya akan meningkatkan kualitas dari seorang pegawai. Dalam kinerja juga ada konflik, tetapi konflik itu tidak selalu berdampak buruk ada juga yang mengunungkan, dan dalam berkinerjan seorang karyawan dituntut untuk mengembangkan karirnya dengan kemampuanya yang dimilikinya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar